Paling
nggak enak kalau liburan tiba-tiba harus batal karena kondisi yang nggak
diharapkan. Apalagi kalau kita sebenarnya udah beli tiket dan pesan hotel dan semua
kebutuhan di tempat tujuan. Semua udah komplit dah pokoknya. Pastinya bikin pengen nangis kan ya?
Tapi mau gimana
lagi ya kan. Apalah daya kalau nyatanya penyebabnya itu ya karena bencana alam yang
nggak seorang pun bisa hentiin. Nggak seorang pun yang tentunya pengen hal ini terjadi.
Tapi kondisi inilah yang memang lagi dialami banyak wisatawan baik lokal maupun manca negara yang mau liburan ke Bali.
Liburan mereka harus tertunda dan ada juga yang dibatalkan karena kondisi Gunung Agung yang masih terus menggeluarkan asap dan larvanya. Mau nggak mau, jadwal penerbangan dan aktivitas wisata di sekitar destinasi wisata favorit Indonesia itu harus terhenti.
Baca Juga : 5 Resolusi Traveling di Tahun 2016
Nggak cuma wisatawan
lokal doang yang harus nelan kecewa karena liburannya harus ditunda. Tapi tiga temmen
dekat aku juga ngalamin hal yang sama. Udah bela-belain beli tiket jauh hari buat
liburan Natal dan Tahun Baru ke Bali, eh malah mereka harus mikir-mikir lagi deh buat ke sana. Sakitnya tuh pasti nggak nahan ya.
Nah, buat kamu
yang mungkin lagi ngalamin hal serupa, awalnya emang bikin sebbel dan ngeselin
ya. Tapi apa daya, nggak guna juga kan ya kalau kamu mesti marah-marah sama gunungnya
yang meletus, atau jalanannya yang rusak atau kondisi cuacanya yang lagi ujan
dan badai kan? Atau kamu malah marah-marah sana pihak maskapai penerbangan yang ngebatalin penerbanganmu di saat kondisi cuaca emang lagi nggak baik.
Ya, gimana pun
bencana alam itu nggak bisa dikontrol sama manusia. Satu-satunya cara yang bisa
kamu lakuin adalah ikhlas dan mulai cari solusi lain supaya kamu bisa liburan dengan tenang dan menyenangkan.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakuin saat liburanmu harus tertunda karena bencana alam:
1. Selagi ada waktu, segera refund atau reschedule tiket penerbanganmu
Khusus buat
kamu yang udah beli tiket liburan jauh-jauh hari. Tapi bencana alam sepertinya nggak
memungkinkan kamu untuk terbang, akan lebih baik melakukan refund atau pembatalan penerbangan minimal tiga atau empat hari
sebelum terbang. Daripada tiket kamu hangus karena toh penerbangannya terpaksa dibatalkan, mending di-refund aja.
Kamu juga bisa
melakukan reschedule juga loh dengan mengatur
kembali rencana liburan di waktu yang berbeda. Tapi khusus buat reschedule, liburannya harus di tempat tujuan kamu sebelumnya.
2. Mending cari tempat liburan yang aman dan murah
Daripada nggak
kemana-mana karena liburan dibatalin, mending alihin aja lagi tujuan liburan kamu
ke tempat lain. Tapi kamu mesti mastiin dulu destinasi wisata yang kamu pilih benar-benar aman dari kemungkinan bencana alam yang bisa muncul.
Nggak kalah
pentingnya, budget liburan kamu mungkin bisa jadi masalah. Karena liburan
sebelumnya yang tertunda udah bikin kamu harus merugi sebesar sekian persen
dari biaya yang kamu keluarkan. Kalau memang budgetnya pas-pasan, carilah destinasi wisata yang dekat-dekat saja dan yang cukup murah.
3. Cari teman nebeng liburan ke tempat lain
Dari sekian
banyak temmen-temmen kamu, pasti sebagian diantaranya ada yang liburan ke berbagai
tempat. Sayangnya, mereka masih tetap bisa menikmati liburannya karena memang bencana
nggak terjadi di tempat liburan mereka. Nah, daripada bingung liburan nggak kemana-mana,
mending nebeng aja bareng mereka. Itung-itung aja kamu malah dapet pengalaman liburan yang beda bareng ama mereka.
4. Tabungin aja duitnya buat liburan berikutnya
Kamu memang
udah nyisihin duit khusus buat dipakai buat liburan ini. Tapi karena masalah bencana
alam, liburanmu harus batal. Daripada pusing, mending duitnya ditabung aja kali buat liburan berikutnya.
5. Kalau udah nggak punya planning lain, mending ikutan aksi sosial aja
Jangan
pernah nyalahin keadaan. Liburan kamu ketunda bisa jadi karena memang Tuhan punya
rencana lain buat kamu. Hal ini sama juga dengan yang dialami teman-teman aku yang
gagal liburan. Salah satunya terpaksa harus pulang kampung dan ngabisin waktu kumpul bareng keluarga.
Atau kalau kamu
nggak tahu harus ngelakuin apa, cobalah untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat
buat orang lain. Misalnya, ngajar anak di lingkungan tempat tinggalmu atau bikin
aksi sosial ke panti asuhan atau anak-anak jalanan. Lebih bermanfaat bukan?
Saat bencana
alam terjadi, nggak ada siapapun yang mampu mencegahnya. Adalah bijak kalau kamu
bisa meresponi kondisi yang terjadi dengan positif.